Proteksi Lirik Lagu

Ada-ada saja cara orang melindungi content. Ini adalah source HTML dari sebuah situs yang berisi lirik-lirik lagu:

Seperti terlihat, seluruh karakter pada lirik lagu ditranslasi ke dalam kode 7-bit ASCII. Kode-kode ini oleh web browser tentu saja dicetak sesuai karakter yang direpresentasikan, sehingga terbaca oleh kita seperti karakter biasa. Hanya saja source-nya tidak berarti kalau disalin.

Kemudian dengan sedikit sentuhan Javascript, dibuat agar orang tidak bisa menyalin teks tersebut lewat web browser. Cukup pintar.

Walaupun, kalau pengunjungnya lebih pintar, dengan sedikit coding bisa saja kode-kode tersebut ditranslasi ulang ke karakter aslinya untuk bisa disalin. Yeahh, seperti nggak ada situs lain saja yang menyediakan lirik lagu tersebut.

Nah, ini sedikit tebak-tebakan dari saya. Dari gambar screen capture di atas, tahukah anda apa judul lagu tersebut dan siapa penyanyinya? 😉

Opera Dragonfly

Nah, akhirnya datang juga, web debugging tool untuk web browser Opera, namanya Opera Dragonfly. Walaupun tidak sebaik dan semudah Firebug (mungkin karena masih versi alpha), tapi lumayan untuk mengenal bagaimana Opera mengartikan skrip CSS dan Javascript yang kita buat.

Dari Ajaxian, feature yang ada di versi alpha ini adalah:

  • Reach breaking point step by step: Opera Dragonfly’s fully featured JavaScript debugger makes building sophisticated Ajax applications easier than ever. Step through your code line by line, setting break points along the way. This allows you to make sure your application and scripts are acting as you designed them.
  • Redefine your style

    : Its not just the DOM you can inspect. Check out what CSS rules apply to which element, and what rules are inherited or set by browser defaults. Overridden rules are highlighted so you can see what styles are or aren’t applied. Support for editing CSS rules will be added in an upcoming version.

  • Spot your errors: An improved error console allows you to see, filter and log any errors in your scripts, pointing to the exact position the error occurred. Use this in combination with the other tools to hunt down and fix your site’s bugs.
  • Debug the DOM: View source isn’t much use if you use DOM Scripting to alter the DOM. Opera Dragonfly allows you to inspect the updated DOM and all it’s properties. Support for editing the DOM will be added in an upcoming version.

The features that are not there yet, but are upcoming, include support for editing of CSS, JavaScript and the DOM, a single window mode, improved JavaScript thread handling, XHR and HTTP monitoring, improved keyboard navigation, and translation into a number of languages.

Ya ya, cukup menjanjikan.

Mr. Blandings Builds His Dream House

Akhirnya saya bisa nonton juga film ini. Film drama komedi tahun 1948 yang dibintangi Cary Grant dan Myrna Loy ini disebut-sebut oleh Douglas Crockford ketika berbicara tentang kualitas software. Menurut Crockford, membangun sebuah software itu seperti membangun rumah. Perlu perencanaan yang matang, teknologi/tools yang tepat dan skill yang baik dari para pekerjanya.

Sebab kalau tidak, kita akan bernasib sama seperti keluarga Mr. Blandings di film ini. Mereka harus menempati rumah impiannya dalam keadaan setengah jadi (waktu penyelesaian lebih lama dari yang direncanakan) sementara dana mereka sudah habis untuk keperluan yang tidak terpikirkan sebelumnya (over budget).

Link:

Mr. Blandings Builds His Dream House – IMDB
Mr. Blandings Builds His Dream House – Wikipedia

TelkomselFlash

TelkomselFlash

Sudah lama saya ingin memiliki koneksi internet sendiri yang bisa dibawa kemana saja tanpa harus menggunakan saluran telpon fixed line. Dan beberapa minggu yang lalu, seorang teman dari Telkomsel memberitahu tentang layanan terbaru mereka, TelkomselFlash. Saya pikir, kalau harus menggunakan jasa operator selular untuk koneksi internet, Telkomsel adalah pilihan saya. Harga mereka mungkin bukan yang termurah, tapi jangkauan sinyal Telkomsel masih yang terbaik.

Walaupun ini tidak sepenuhnya benar untuk koneksi Internet. Network coverage untuk jasa internet broadband Telkomsel masih terbatas. Di Lampung misalnya, paling pol saya cuma dapat UMTS/3G, walaupun seringnya hanya dapat GPRS (sampai 64 KBPS). Tapi untungnya, di kawasan Radio Dalam, Jak-Sel, saya dapat HSDPA (sampai 3,6 MBPS). Lumayan, dengan begini sekarang saya tidak harus datang terlalu pagi ke kantor 🙂

The Gangster Family, Re-Launch

Masih ingat game MMORPG The Gangster Family? Ya, saya lihat banyak pembaca blog ini yang sudah ikutan main, bahkan beberapa cukup addict. 🙂

Setelah sempat off untuk beberapa lama, The Gangster Family kini kembali online. Dan kali ini saya tidak sendiri, karena INARTS mendukung penuh pengembangan aplikasi ini. Mulai dari penyediaan server, instalasi, optimasi sampai re-design tampilan semua dikerjakan oleh tim INARTS. Untuk ilustrasi tokoh-tokohnya sendiri, kita dibantu oleh ilustrator kenamaan Indonesia, Chris Lie. Very nice!

Aplikasi ini secara resmi dirilis (kembali) hari Selasa 19 Februari lalu, namun karena server ngoprekweb sedang ngadat waktu itu, saya baru bisa posting hari ini.

Berikut adalah alamat URL nya sekarang:

Web: http://gangsterfamily.in2social.com

Facebook apps: http://apps.facebook.com/gangsterfamily

Kita masih terus melakukan pengembangan dan perbaikan, rencananya aplikasi ini juga akan dibuat dalam versi mobile dan dalam bentuk widget di Friendster. Kalau ingin ngintip seperti apa, berikut alamat URL nya:

Friendster: http://widgets.friendster.com/25d707f99a0923c1755377d3af0fb037
Mobile: http://m.in2social.com/gf

So, tunggu apa lagi, let’s go to the mattresses while we still have muscle. 😉

8 Detik Yang Mematikan

Remember, the average user spends eight seconds deciding if your site is worth exploring. You have that much time to catch their interest. Use the time well by making their first glance a worthwhile one.

June Kaminski

Itu juga alasannya Facebook memberi waktu 8 detik dari setiap aplikasi untuk memberi respon atau akan dianggap error!

Bagi developer Facebook, 8 detik ini segalanya. Dan segalanya bisa mungkin untuk merusak aturan 8 detik ini. Mulai dari bandwidth server tempat aplikasi kita dihosting, lokasi server (dari server Facebook), kecepatan CPU, query database, sampai kecepatan skrip.

Untuk anda yang tidak punya pilihan server lain, yang bisa dilakukan hanyalah tiga hal: optimasi, optimasi dan optimasi.

Kalau itu masih juga tidak bisa mengejar batas 8 detik tadi, pakai frame mode saja (bukan FBML) atau fb:iframe kalau sudah sudah tidak bisa ke lain hati dari FBML. Yang terakhir ini lebih aman.